Kopisruput.net – Bagaimanakah proses terjadinya kesurupan? Jin adalah angin, sedangkan tubuh manusia tersusun dari liang roma (pori-pori kulit). Karena itu, memungkinkan sekali jika jin merasuk ke tubuh manusia dari mana saja.
Dalil yang mengatakan bahwa jin adalah angin adalah firman Allah “Dia (Allah) menciptakan jin dari nyala api,” (Ar-Rahman: 15)
Abdullah bin Abbas Radhiyallahu’anhu mengatakan, “Maksud nyala api di dalam ayat ini adalah jilatan api. Sedangkan jilatan api adalah angin panas yang keluar dari api.
Dalil Al Qur’an Mengenai Kesurupan
Allah berfirman, “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang disambar setan berupa kesurupan.” (Al-Baqarah 2:275)
Imam Al Qurthubi berkata pada kitab tafsirnya,
“Ayat ini merupakan dalil salahnya orang yang mengingkari adanya kerasukan jin, salahnya persangkaan bahwa kesurupan itu hanyalah pengaruh fisik semata (tanpa melihat melibatkan setan), serta salahnya pendapat bahwa setan tidak dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan tidak bisa merasukinya.”
Ketika jin telah berhasil masuk ke dalam tubuh manusia, dia akan langsung menuju otak. Dari otak yang menjadi sentral organ manusia inilah,jin mempengaruhi setiap anggota tubuh manusia.
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani,
“Kesurupan adalah penyakit yang menghalangi organ-organ penting dalam tubuh untuk dapat berfungsi secara normal.”
Penyebabnya adalah angin yang merasuk kedalam lubang-lubang yang ada di pembuluh otak, atau udara kotor yang naik dari sebagian anggota tubuh menuju otak. Apabila jin ingin melakukan kesurupan pada seseorang, ia menekan di bagian akhir kepala orang tersebut.
Di situ letak pusat otak yang memanjang, anggota yang merongrong tidur dan mengatur pekerjaan hati dan dada yang menyebabkan seseorang pusing, merasa ngantuk dan pingsan kemudian ia merasa lemah sehingga jin dapat menguasainya.
Apa yang dirasakan orang sebelum orang itu mulai kesurupan?
Kadang ia merasakan sakit pada bagian ini. Apabila orang yang kesurupan itu hendak menghindari kesurupan sebelum terjadi, maka hendaklah ia memukul pada bagian ini dengan ujung ujung jarinya dengan pukulan yang ringan disertai dengan takbir dan basmalah.
Sumber : SYAIKH ALI MURTADHA AS-SAYYID, @infoseputarruqyah, Wiqayatul Insani Minal Jinny Wasy Syaithan, ensiklopedi pengobatan islam