Tabir kebohongan besar Dimas Kanjeng Taat Pribadi sebagai pengganda uang secara perlahan akhirnya terbongkar kedoknya. Kasusnya terus dikembangkan mulai dari penipuan, hingga kasus pembunuhan, dan yang terbaru kali ini muncul 9 tokoh baru di balik kasus Dimas Kanjeng. Sembilan orang tersebut adalah orang yang disebut sebut sebagai mahaguru spiritual Dimas Kanjeng. Semuanya berhasil di tangkap Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.
Delapan mahaguru palsu ini ditangkap di wilayah Tomang, Jakarta Barat, Sabtu malam (5/11). Sedangkan seorang mahaguru lagi diketahui sudah meninggal dunia. Penangkapan ini dilakukan setelah polisi mendapat informasi dari kesaksian tersangka SP Maranata alias Vijay. Warga keturunan India ini mengaku dirinya berperan sebagai event organizer (EO) nya acara ritual Dimas Kanjeng. Dia bertugas mencari orang yang bisa dijadikan sebagai mahaguru palsu untuk mendukung praktik penipuan bermodus penggandaan uang yang dilakukannya.
Berikut 9 mahaguru abal-abal Dimas Kanjeng yang merupakan warga Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo:
– Ratim alias Abah Abdurrohman,
– Abdul Karim alias Abah Sulaiman Agung,
– Murjang alias Abah Nogososro,
– Marno alias Abah Kholil,
– Asep alias Abah Kalijogo,
– Sadeli alias Etong,
– Sutarno alias Abah Sutarno,
– Karwawi alias Mahaguru,
– Satu orang mahaguru palsu diketahui sudah meninggal dunia.
Para mahaguru palsu tersebut di rekrut oleh Vijay untuk mengaku sebagai mahaguru saat mengikuti pertemuan Dimas Kanjeng dengan pengikutnya. Masing masing orang mendapatkan imbalan 1 juta hingga 15 juta tiap mengikuti acara ritual. Untuk semakin meyakinkan para korban Taat Pribadi juga membuat selebaran yang di dalamnya terdapat fotonya bersanding bersama para mahaguru untuk dibagikan kepada korban. Untuk memuluskan aksi penipuannya itu, Dimas Kanjeng menyuruh tersangka Vijay menyewa 155 kamar di Hotel Merlynn Park, Jakarta, pada 14 – 19 Maret 2016 lalu sebagai lokasi pertemuan.
Menurut Kabid Humas Polda Jatim Kombespol RP Argo Yuwono, latar belakang dari delapan orang ini yang ternyata sangat berbeda jauh dengan peran mereka sebagai mahaguru dan penasihat spiritual Dimas Kanjeng. Mahaguru yang diagung-agungkan oleh Taat Pribadi itu ternyata hanyalah seorang pengemis dan pedagang topi atau pedagang asongan di daerah Tomang, Jakarta.
Hingga saat ini ke 8 mahaguru abal abal ini masih menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Jatim.
“Kita tunggu saja hasil pemeriksaan. Nanti kalau sudah ditetapkan menjadi tersangka, pasti akan kami share ke media,” pungkas Argo.
serem
SukaSuka
Unyu unyu gitu..Kok dibilang serem sih 😂
SukaSuka
bawa pulang Mas kalo unyu ahaha
SukaSuka
Hihihi….
SukaSuka